Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sembilan Wartawan yang Dibunuh Saat Bertugas

image-gnews
Jurnalis yang tergabung dalam AJI Kota Surabaya berunjuk rasa di Surabaya, Jumat, 25 Januari 2019. Hakim yakin motivasi I Nyoman Susrama menghabisi Narendra Prabangsa karena laporan dugaan korupsi di lingkungan Dinas Pendidikan Bangli senilai Rp 4 miliar yang dimuat pada Desember 2008 . ANTARA/Didik Suhartono
Jurnalis yang tergabung dalam AJI Kota Surabaya berunjuk rasa di Surabaya, Jumat, 25 Januari 2019. Hakim yakin motivasi I Nyoman Susrama menghabisi Narendra Prabangsa karena laporan dugaan korupsi di lingkungan Dinas Pendidikan Bangli senilai Rp 4 miliar yang dimuat pada Desember 2008 . ANTARA/Didik Suhartono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya bakal menggelar aksi menuntut pencabutan remisi I Nyoman Susrama, terpidana pembunuh wartawan Radar Bali AA Gde Bagus Narendra Prabangsa, pada hari ini. Aksi itu akan berlangsung di kawasan Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Simak juga: 3 Alasan Hukum Ini Bisa Dipakai Jokowi untuk Cabut Remisi Susrama

"Teman-teman AJI dari berbagai kota se-Jatim dan kawan-kawan dari kelompok sipil akan bergabung dalam aksi ini. AJI Indonesia juga akan datang," kata Faridl kepada Tempo, Selasa lalu, 5 Februari 2019.

Jurnalis Radar Bali AA Gede Bagus Narendra Prabangsa dibunuh pada 11 Februari 2009. Prabangsa dibuang ke laut dalam kondisi sekarat. Jasadnya ditemukan mengambang di Perairan Padang Bai, Karangasem, 16 Februari 2009.

Persidangan mengungkap bahwa otak pembunuhan terhadap Prabangsa adalah I Nyoman Susrama. Susrama kesal lantaran Prabangsa menulis ihwal dugaan korupsi proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Bangli. Susrama adalah adik Bupati Bangli saat itu, I Nengah Arwana. Keduanya merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Desember lalu, Susrama menerima pemotongan masa tahanan dari hukuman seumur hidup menjadi 20 tahun penjara. Direktur Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh Budi Utami mengakui tak melakukan profiling terhadap nama-nama yang diusulkan sebagai penerima remisi itu. Dia pun menawarkan jalan keluar agar pihak yang berkeberatan mengirim surat kepada Presiden Jokowi.

Jumat 8 Februari 2019 kemarin, AJI menyerahkan petisi pencabutan remisi Susrama kepada Direktorat Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM. Petisi yang dihimpun melalui laman change.org itu telah ditandatangani oleh 45 ribu orang.

Direktur Jenderal Permasyarakatan Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami mengklaim sudah ada draf pembatalan remisi Susrama. Dia berujar draf itu sudah diajukan ke Istana dan tinggal menunggu diteken oleh Presiden Jokowi.

"Tinggal menunggu keputusan Presiden kapan mau diumumkan. Mungkin di Hari Pers Nasional (9 Februari)," kata Sri Puguh di kantornya, Jumat, 8 Februari 2019.

Remisi pembunuh Prabangsa menuai kritik dan kecaman pelbagai pihak. Pembunuhan Prabangsa adalah satu kasus yang sampai ke pengadilan hingga pelakunya dihukum. Menurut catatan AJI, 1996 masih ada delapan kasus kekerasan terhadap wartawan yang tak jelas penyelesaiannya.

Selain Prabangsa, berikut para wartawan yang dibunuh karena menjalankan tugasnya.

1. Fuad M Syafruddin alias Udin
Wartawan Harian Bernas Yogyakarta ini meninggal pada 16 Agustus 1996 karena dibunuh orang tak dikenal. Pembunuhan Udin diyakini kuat karena dia kerap mengkritik kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul yang ketika itu dipimpin Bupati Bantul Sri Roso. Udin banyak menulis ihwal korupsi dan bobroknya pemerintahan Bantul saat itu.

Majalah Tempo pada 2014 lalu menurunkan tulisan panjang tentang pembunuhan Udin. Salah satu yang diungkap ialah temuan memo dari Bupati Bantul Sri Roso untuk bawahannya yang meminta soal Udin ini "diselesaikan" sebelum 17 Agustus 1996.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 13 Agustus 1996, Udin ditemukan terkapar bersimbah darah di depan rumahnya setelah dianiaya orang tak dikenal, lalu koma dan meninggal tiga hari setelahnya. Hingga 22 tahun setelah kematiannya, belum ada tindak lanjut pemerintah maupun aparat hukum untuk mengungkap dan menghukum pelaku serta aktor pembunuh Udin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

11 jam lalu

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu memberikan orasi tentang Tantangan Kebebasan Pers Pasca Pemilu di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Dari orasinya Ninik berharap para Jurnalis Tempo tetap independen dan menjaga integratas dalam menjalankan tugasnya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan


7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

1 hari lalu

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) merayakan hari berdirinya mereka di Hotel Aone, Jakarta pada Selasa, 30 April 2024. (Sumber: Istimewa)
7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

1 hari lalu

Ketua AJI Sasmito Madrim berbicara dalam acara di @America, Jakarta, Rabu 3 Mei 2023, untuk memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia yang jatuh pada 3 Mei. ANTARA/Katriana
AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

9 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

24 hari lalu

Logo PWI. Istimewa
Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

PWI Pusat melakukan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di 10 provinsi dengan dana dukungan Rp 6 miliar untuk periode Desember 2023 hingga Januari 2024.


3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

30 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?


AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

35 hari lalu

Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam  Solidaritas Jurnalis Bali melakukan aksi di Kantor Kejaksaan Tinggi Bali, Denpasar, Bali, Rabu 1 Desember 2021. Aksi itu dilakukan untuk menuntut dua orang terdakwa dalam kasus kekerasan terhadap Nurhadi yang merupakan jurnalis Tempo di Surabaya diberikan hukuman maksimal serta mendesak Polda Jawa Timur untuk menangkap para pelaku lain dalam kasus tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.


Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

35 hari lalu

Wartawan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar aksi solidaritas untuk jurnalis Tempo Nurhadi, di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Selasa, 11 Januari 2022. Jurnalis Tempo Nurhadi menjadi korban kekerasan ketika melaksanakan peliputan investigasi di Surabaya, Jawa Timur. TEMPO/Muhammad Hidayat
Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.


53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

57 hari lalu

Wartawan Senior TEMPO Fikri Jufri (Kiri) bersama Kepala Pemberitaan Korporat TEMPO Toriq Hadad dan Redaktur Senior TEMPO Goenawan Mohamad dalam acara perayaan Ulang Tahun Komunitas Salihara Ke-4, Jakarta, Minggu (08/07). Komunitas Salihara adalah sebuah kantong budaya yang berkiprah sejak 8 Agustus 2008 dan pusat kesenian multidisiplin swasta pertama di Indonesia yang berlokasi di Jl. Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

Majalah Tempo telah berusia 53 tahuh, pada 6 Maret 2024. Panjang sudah perjalanannya. Berikut profil para pendiri, Goenawan Mohamad (GM) dan lainnya.